bersama Ustaz Ridho Febri, S.Ikom., MM
Pada Jumat, 18 Oktober 2024, SMP MPlus Gunungpring mengadakan kajian parenting yang sangat inspiratif bertajuk “Warisan Kebaikan, Teladan dari Orang Tua untuk Buah Hati Tercinta” bersama Ustaz Ridho Febri, S.Ikom., MM. Ustaz Ridho adalah sosok yang sudah tak asing lagi di kalangan umat, dikenal sebagai pengisi Program Damai Indonesiaku dan Tausiyah Subuh di TvOne, serta pendiri Yayasan Berani Hijrah Indonesia. Selain itu, beliau juga mengasuh program Jannati Couple Class (JCC) yang fokus pada parenting Islami. Dengan pengalaman dan ilmu yang beliau miliki, sesi ini diharapkan mampu membuka wawasan para orang tua mengenai warisan terbaik yang bisa diberikan kepada anak-anak.
Harta vs Warisan Kebaikan
Ketika kita bicara soal warisan, umumnya pikiran kita langsung tertuju pada harta benda, bukan? Rumah, kendaraan, uang—semua yang bersifat materi. Namun, Ustaz Ridho dengan lembut mengingatkan kita bahwa ada warisan yang lebih bernilai, yaitu warisan kebaikan yang non-material. Hal ini meliputi ilmu, adab, kejujuran, dan tanggung jawab. Menariknya, beliau menyampaikan bahwa semua hal yang diwariskan oleh orang tua kepada anak kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Wah, jadi ada PR besar buat kita semua, ya!
Anak sebagai Perhiasan atau Fitnah?
Dalam Islam, anak diibaratkan sebagai perhiasan sekaligus harta yang berharga bagi orang tuanya. Namun, di sisi lain, anak juga bisa menjadi fitnah atau bahkan musuh jika kita tidak hati-hati dalam mendidiknya. “Di ayat lain dijelaskan bahwa anak bisa juga jadi musuh. Satu ayat lagi mengatakan bahwa anak bisa juga menjadi fitnah untuk orang tua,” ujar Ustaz Ridho dengan penuh peringatan.
Kenapa bisa begitu? Beliau menjelaskan bahwa fitnah dan tantangan sering kali datang dari keluarga sendiri, khususnya ketika orang tua gagal memberikan teladan yang baik atau lalai dalam membimbing anak. Jadi, jika kita ingin anak kita menjadi perhiasan yang berharga, perlu ada usaha serius untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini.
Warisan yang Tak Ternilai: Ilmu
Ustaz Ridho kemudian membahas warisan pertama yang tak ternilai harganya: ilmu. “Ilmu adalah harta warisan yang paling berharga dari orang tua untuk anak,” tegas beliau. Mengapa ilmu begitu penting? Karena ilmu adalah modal utama dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan ilmu, anak akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan dan mengambil keputusan yang bijak.
Ilmu yang dimaksud tentu bukan hanya pengetahuan akademis, tapi juga ilmu kehidupan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Orang tua yang bijak akan membimbing anaknya untuk belajar hal-hal yang bermanfaat, tidak hanya di bangku sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Adab: Kunci Kedua untuk Mengangkat Derajat
Selain ilmu, adab juga merupakan warisan yang sangat penting. Ustaz Ridho mengutip bahwa ada empat hal yang mampu mengangkat derajat seseorang: ilmu, adab, jujur, dan tanggung jawab. Di antara keempatnya, adab menempati posisi yang sangat penting karena adab adalah penanda kualitas diri seseorang.
“Karena harga seseorang dilihat dari akhlaknya,” ujar beliau. Kita mungkin mengenal orang yang sangat cerdas, tetapi tanpa adab, kecerdasannya terasa hambar. Sebaliknya, seseorang dengan akhlak mulia akan selalu dihormati, meskipun mungkin ilmu dan hartanya tidak sebanyak orang lain. Adab adalah fondasi yang harus ditanamkan oleh orang tua agar anak tumbuh menjadi individu yang dihargai, baik di mata manusia maupun di hadapan Sang Pencipta.
Jujur dan Tanggung Jawab: Pilar Ketiga dan Keempat
Warisan ketiga dan keempat yang diajarkan oleh Ustaz Ridho adalah jujur dan tanggung jawab. Beliau mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Ketika Nabi berdagang ke negeri Syam, kejujuran dan amanahnya membuat bisnis Khadijah, yang kemudian menjadi istrinya, semakin maju dan diberkahi. “Barokahnya siapa? Barokahnya Rasulullah dengan sifat jujur dan amanah,” tambah Ustaz Ridho.
Kejujuran adalah dasar kepercayaan, sementara tanggung jawab membuat seseorang mampu memikul amanah dengan baik. Jika kedua sifat ini diwariskan kepada anak, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mulia dan dihormati, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai orang tua, kita memiliki peran besar dalam menanamkan sifat-sifat ini agar anak mampu membawa kebaikan di tengah masyarakat dan mendapatkan tempat yang layak di hadapan Allah SWT.
Menjadi Orang Tua yang Inspiratif
Pada akhir sesi, Ustaz Ridho menutup dengan ajakan penuh semangat. “Mari kita wariskan anak-anak kita dengan sifat mulia dan ilmu yang mampu menjadikannya berharga di tengah masyarakat. Dan juga dia mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat,” katanya.
Menjadi orang tua memang bukan tugas yang mudah, tetapi dengan niat yang tulus untuk mewariskan kebaikan, kita sedang berinvestasi untuk masa depan anak-anak kita, dunia dan akhirat. Warisan kebaikan ini akan menjadi penopang bagi anak-anak untuk menghadapi segala ujian dan menjadikan mereka individu yang memiliki integritas serta akhlak mulia.
Sebagai sahabat yang baik, mari kita saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dalam tugas mulia ini. Yuk, mulai dari sekarang, kita berikan warisan terbaik untuk anak-anak kita! ✨