Kekeringan yang berkepanjangan telah melanda wilayah Kabupaten Magelang, sebuah dampak langsung dari fenomena El Nino. Dibandingkan dengan awal musim kemarau pada Juli – Agustus, saat ini jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan telah meningkat signifikan dari 4 menjadi 14 kecamatan. Kecamatan Pakis dan Tegalrejo menjadi area yang paling parah terkena dampaknya.
Kawasan Borobudur, meskipun kondisinya cenderung stagnan, juga tidak luput dari krisis ini. Selama enam bulan terakhir, hujan dengan intensitas tinggi belum juga turun di Borobudur, menyebabkan sumber air warga mengalami kekeringan.
Namun, di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, ada secercah harapan yang datang dari generasi muda. SMP MPlus Gunungpring, yang dimotori oleh Anak IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), telah melakukan Program Dropping Air bersih untuk masyarakat Dusun Tegal Wangi Borobudur.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sumarwan, S.Pd, program ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh IPM di SMP MPlus Gunungpring sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Beberapa siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan ini, seperti Endah, Nawa, dan Fachri, merasa sangat bersemangat. Bagi mereka, kegiatan ini bukan hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga memperluas cakrawala sosial mereka.
Krisis air ini merupakan tantangan besar bagi masyarakat Kabupaten Magelang, tetapi dengan gotong royong dan semangat kepedulian dari generasi muda, kita dapat bersama-sama menghadapinya. Mari kita dukung dan apresiasi langkah-langkah positif seperti ini, dan terus mencari solusi untuk isu-isu lingkungan yang kita hadapi.