Bunda Evi, demikian sapaan akrabnya, menegaskan bahwa sebagai seorang ibu, memiliki orientasi yang benar adalah hal mutlak. Dalam Parenting SMP MPlus Gunungpring, Unggul Bersinergi Menguatkan Adab Meningkatkan Prestasi, 22 Juli 2023 Audotorium UNIMA diadakan untuk Wali Murid Kelas 7 MPlus Angkatan 17. Bunda Evi menekankan pentingnya bagi seorang ibu untuk belajar agar orientasinya sesuai dengan ajaran agama.
Menurutnya, seorang ibu haruslah pintar dan bijaksana dalam mendidik anak-anaknya. Mengutip kata-kata Aisyah, ia menyampaikan pentingnya tidak menyusukan anak kepada perempuan bodoh, yang tidak bisa mengajarkan nilai-nilai syariat dan tata cara hidup yang benar. Anak-anak memerlukan pembimbingan dan contoh yang baik dari orang tua, terutama ibu, dalam menjalankan ajaran agama secara holistik, tidak hanya terbatas pada aspek ibadah seperti shalat dan ngaji, namun juga mencakup perilaku sehari-hari seperti berpakaian dan makan dengan benar sesuai dengan ajaran Islam.
Oleh karena itu, Bunda Evi menekankan bahwa menjadi ibu yang baik memerlukan kerja keras dan konsistensi dalam beramal. Menjadikan anak-anak baik dan berbudi pekerti membutuhkan upaya yang dua kali lipat lebih besar daripada sekedar mengajarkan mereka ilmu pengetahuan.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa ketika berhadapan dengan Tuhan. Berdoa dan berdzikir akan dikabulkan oleh Allah jika kita melakukannya dengan kesungguhan dan tidak lalai. Melibatkan hati dan air mata dalam doa akan membuat doa kita lebih berkesan dan bermakna.
Bunda Evi mengingatkan para jamaah bahwa dengan melakukan tiga hal ini, yaitu belajar agar orientasi benar, beramal keras, dan berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka akan meraih kesuksesan dalam kehidupan. Dengan mengutip kisah Nabi Musa yang menyaksikan siksaan kubur, ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak ada jalan pintas, melainkan harus dimulai dari diri sendiri. Ia menantang para jamaah untuk mencintai Allah dan beramal dengan sungguh-sungguh, sehingga kelak ketika tiba saatnya meninggal, kita dapat berdoa dengan sepenuh hati dan memohon ampunan kepada Allah.
Kisah yang disampaikan oleh Bunda Evi membuat beberapa jamaah terharu dan berkaca-kaca. Pertanyaan tajamnya tentang siapa yang akan merengek kepada Allah ketika kita berada di kubur, memberikan pesan yang mendalam tentang pentingnya memperbaiki diri dan melibatkan anak-anak dalam perjalanan rohaniah mereka. Dengan mengajarkan nilai-nilai agama dan mengamalkan ajaran-ajaran itu sendiri, seorang ibu dapat membimbing dan menyelamatkan anak-anaknya di akhirat. Pesan ini menggetarkan hati para hadirin dan memberikan inspirasi untuk bekerja keras, beramal keras, dan berdoa keras dalam hidup mereka.