SMP MPlus Gunungpring

Tidak bisa dipungkiri bahwa membentuk karakter siswa adalah tugas bersama, antara orangtua dan sekolah. Jum’at, 4 Agustus 2023, SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring telah mengadakan kegiatan dari penguatan adab dan kegiatan inilah puncak dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).  Kegiatan ini dibimbing oleh Ustadz Andie Kusuma Brata S.E., S.Kom., M.M., MSi., MCH., CHt. Beliau adalah sang motivator spiritual yang sangat menginspirasi. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula lantai 3 SMP MPlus Gunungpring membuat deru air mata kehangatan, kerinduan, tertumpah dari bendungan air mata. Kegiatan ini ditujukan untuk siswa-siswi SMP Mplus, yang harapannya ada perubahan dalam akhlaq mereka.

Tema yang diusung dikegiatan tersebut yaitu “Sukses Itu Direncakan”. Sukses yang dimaksudkan adalah sukses dunia dan sukses akhirat. Seperti halnya dalam Qur’an Surat (QS. Asy-Syura:20) yang berarti “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat”. Ayat tersebut mengingatkan bahwasannya apa yang kita cari di dunia sebenarnya tidaklah seberapa. Harta dan tahta hanyalah sementara.

Ada kisah yang sangat menginspirasi kita. Alkisah, Ketika ada seorang penyelam yang ditugaskan untuk menyelam dan penyelam itu diberikan tabung oksigen sebagai alat bantu pernafasannya di dasar laut, kita sebagai manusia juga diberikan paru-paru oleh Allah SWT untuk bernafas di dunia ini. Penyelam ditugaskan oleh majikannya untuk mencari mutiara di dasar laut. Akan tetapi setelah penyelam itu menyusuri lautan, keindahan-keindahan bawah laut sangatlah membuatnya terpukau. Banyak sekali terumbu karang, ikan-ikan yang berwarna-warni yang membuatnya lupa akan tugas utamanya. Penyelam itupun terpukau dan melupakan tugas utamanya untuk mencari mutiara. Penyelam tidak membawa mutiara melainkan terumbu karang dan ikan. Beberapa saat di dasar laut, kemudian alat pengingat berbunyi dan menandakan bahwa ia harus kembali ke permukaan. Sesampainya di permukaan, ia baru mengetahui bahwa yang menjadi penyelam bukanlah dia saja akan tetapi masih banyak penyelam yang lainnya. Penyelam yang lain pun juga ditugaskan sama yaitu untuk mencari mutiara. Lalu penyelam-penyelam itu berjalan berurutan untuk menyetorkan apa yang mereka bawa dari dasar laut. Satu per satu mereka mengahadap ke majikannya dan memberikan hasil dari apa yang mereka bawa. Tibalah saatnya si penyelam tadi, yang hanya membawa terumbu karang dan ikan saja tanpa membawa mutiara. Lalu majikan itu bertanya, “Apa yang kamu bawa?”. Si penyelam itu pun ketakutan, gelisah, dan gemetaran karena ia lupa tugasnya untuk membawa mutiara. Tanpa si penyelam itu mengatakan hasil bawaanya, majikannya sudah tau apa yang dia bawa. Tanpa disadari bahwa ikan yang ditangkap itu sudah mati dan membusuk sehingga tercium aromanya sedangkan terumbu karang yang dibawanya sudah hancur dan rusak.

Apa yang sebenarnya kita pelajari dari kisah si penyelam tersebut? Ya, Ibarat dunia itu sebagai dasar laut, yang membuat kita terlena dengan keindahan-keindahan didalamnya. Penyelam ibarat manusia, yang seharusnya tugas manusia adalah menyembah Tuhan dan taat kepada-Nya. Majikan itu sebenarnya Allah SWT. Allah SWT yang berkuasa atas segalanya. Allah maha mengetahui tanpa diberitahu, Allah mampu mendengar ketika kita meminta, dan Allah maha segala-galanya. Ingatlah tugas kita sebagai manusia di dunia ini. Janganlah sampai terlena dengan tipu daya dunia karena dunia bersifat fana atau rusak dan tidak akan kekal. Ingatlah akan akhirat karena di akhirat kita akan hidup kekal didalamnya.

“Kunci kesuksesan ada dua. Pertama, Taatlah pada Allah. Kedua, Jangan pernah berani kepada orangtua”, ungkap Ustaz Andie. Seperti yang kita ketahui bahwasannya orangtua itu ada 3. Orangtua yang telah melahirkan dan merawat kita selama ini (ayah dan ibu), orangtua yang mengasuh, dan orangtua yang di sekolah (guru). Ustadz Andie juga mengatakan “Do the Best. God does the Rest”. Lakukan yang terbaik dan selebihnya pasrahkan kepada Allah. Anak-anak boleh mengejar cita-citanya, berjuang, belajar, dan jangan lupa untuk selalu berdoa agar apa yang dilakukkan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. “AKHLAQ terdiri dari Adab, Karohmah, Hasan, Lighah/Lingua (Bahasa), Al haya’ (malu), dan Qolbun”, ujar Ustadz Andie.

Ada beberapa kunci kesusksesan di dunia dan di akhirat. Pertama, lakukan aktivitas ditambah dengan sholat dhuha. Kedua, Jika punya cita-cita, sholatlah tahajud.  Ketiga, Jika ingin investasi terbaik maka dari rejeki kita, kita infaqkan/shodaqohkan. Dan Keempat, manusia terbaik adalah ketika ia berbuat salah maka ia sadar dan segera bertobat. Itulah keempat kunci kesuksesan yang harus kita ingat agar kita mampu menjadi sebaik-baiknya manusia.

Banyak sekali kemuliaan yang bisa dipelajari dari kegiatan ini. Pada intinya, Sukses itu direncakan. Sukses itu tidak sertamerta hadir dalam hidup kita kecuali kita merencakannya dari awal. Selayaknya debu akan acap datang meski ruang telah dibersihkan, begitu pula prasangka akan selalu teruji dengan romantika yang membolak-balik rasa, membiarkannya pun akan membuatnya makin berkarat noda, hanya dengan dzikir dan baik sangka yang selalu dilakukan, yang mampu membersihkan segala jelaga.

Semoga menginspirasi bagi kita semua. Jazakumullah Khairan Katsiron.

IIF