Gunungpring, Magelang. Bayangkan ini: seorang siswi SMP, berhijab rapi, senyumnya menyilaukan, berdiri di atas panggung dengan trofi emas yang mengkilap dan piagam juara pertama di tangan. Di belakangnya, spanduk besar bertuliskan “Baarakallah!” dan “Prestasi Sang Juara” menjadi saksi bisu atas perjuangan luar biasa yang baru saja ia raih.
Namanya Mbak Safra Hanadia, siswi kelas IX SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring. Ia bukan hanya juara — ia adalah Juara 1 Cabang Tilawah Putri dalam ajang Lomba Pelajaran dan Seni Islami (MAPSI) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025, yang juga merupakan bagian dari PAI Fest Tingkat Nasional. Dan yang paling bikin bangga? Ia membawa pulang hadiah Rp 2.000.000, plus Tagline “Sekolah Para Juara” yang semakin memperkuat reputasi sekolahnya sebagai tempat lahirnya para juara.Tapi, apa yang membuat Nadia bisa sampai ke sana?
“Di MPlus, kami tidak hanya diajarkan untuk hafal atau menang,” ujar Nadia dengan suara lembut namun penuh percaya diri. “Tapi kami diajarkan untuk mencintai ilmu, mencintai proses, dan mencintai Allah. Guru-guru di sini seperti keluarga. Mereka tidak hanya mengoreksi kesalahan, tapi juga menemani kita saat jatuh, lalu membantu kita bangkit lagi.”
Di SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring, setiap anak diberi ruang untuk bertumbuh sesuai potensinya. Mulai dari kegiatan Tahfidz Qur’an, Khitobah, hingga ajang kompetisi seni dan akademik, semua dikemas dalam suasana yang menyenangkan, aktif, dan inspiratif.
Tak heran jika MPlus dikenal sebagai sekolah yang seru untuk belajar dan berkembang — tempat di mana pendidikan bukan hanya soal nilai, tapi juga tentang menemukan jati diri dan potensi terbaik setiap anak.